POKEMOOOON GO !!!
Ngomongin Pokemon, teringat sebuah serial anime
buatan jepang yang sangat populer. Penulis sendiri mengenal serial anime
Pokemon semenjak duduk di bangku sekolah dasar yang rela bangun pagi-pagi,
mandi, gosok gigi, pake bedak, sisir rapi belah pinggir, mata melongo dengan goreng
pisang di sebelah tangan kanan dan sebelah kiri megangin remote TV, tanpa sadar
mulut pipi belumoran minyak goreng pisang buatan ibundaa. Ya betul sudah pasti tecogok
depan TV (Maaf Bahase Melayu).
Eheem.., Maaf, balik ke topik Pokemon,
Pokemon adalah singkatan dari Pocket Monster,
yang berarti “Monster dalam kocek”(Perlu Referensi) dan yang lebih tidak masuk akal adalah seekor
binatang umumnya serangga dan reptil seperti :
Ulat mentadu’
terebang
tengkok
tikos bulan
lelabi
biawak
dan masih banyak lagi.
fenomena
akhir-akhir ini juga kembali ke masa kecil, kali ini bukan nonton TV Bareng
teman-teman tiap minggu pagi, bukan berkelahi gara-gara berebut menjadi
karakter yang kuat di anime pokemon, bukan juga berebut remote TV dengan Emak
gara-gara emak mau nonton Utaran (oh dewa) akan tetapi sebuah Aplikasi, Game,
Software yang disebut-sebut sebagai Pokemon Go!.
Suatu
Game yang menuntut penggunanya menjelajahi seisi rumah, kebun, jalan raya,
lapangan, pantai dan lainnya hanya untuk mencari Monster sampai lupa waktu,
sampai emak nyuruh beli belacan tempat si Alau pun tak di dulikannye..
ye
sih ade sisi positif ade negative tapi janganlah sampai emak kau pun tadak kau
dulikan ye jang! Kualat kau tengah maen masok paret kau gare-gare mate mandang
Hape teros tu. Selap kau
tentunya
game ini pun sudah menjamur di Indonesia khususnya kaum intelektual muda,
generasi muda, Agent of chance, apalagi kalau bukan Mahasiswa, ingat !
Mahasiswa, bukan Maho’siswa ya.
Banyak
kalangan dari mahasiswa juga ikut-ikutan memainkan game ini (segelintir) dengan
penuh percaya diri ia fokus dengan Androidnya tanpa sadar ia berjalan
menjelajah sampai masuk ke ruangan dosen killer katanya banyak monsternya.
Kejadian
non-fiksi juga terjadi dikalangan Mahasiswa di salah satu Universitas di Bengkulu bernama sebut saja budi (22)
tidak merasa letih ketika harus melangkahkan kakinya sejauh 2 kilometer (KM)
hanya untuk mengejar dan menangkap monster lucu ini. Dia sudah menjadi salah
satu penggila game Pokemon Go yang belum resmi dirilis di Indonesia.
Mahasiswa
semester akhir Universitas Bengkulu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Loh
calon guru lagi) sejak Pukul 13.00 WIB, sudah bersiap berburu Pokemon dari
rumah yang terletak di Jalan Flamboyan 4 Kelurahan Kebun Kenanga Kota Bengkulu
sampai kawasan Pantai Panjang. “Ikutin jalan aja dimana ada Pokemonnya,” cetusnya sembari memainkan gadgetnya.
Beberapa pekan terakhir, penggila pokemon ramai berburu monster di Pantai
Panjang.
Ia
sangat asyik menyentuh layar smartphonenya tanpa peduli cuaca yang mulai turun
rintik hujan di kawasan Sport Center Pantai Panjang Bengkulu. Dengan
menggunakan celana dasar panjang warna hitam, jaket abu-abu dan tas sandang
kecil. “Gak capek kok, Pokemonnya banyak,” ujarnya. Jika
diperkirakan, jarak dari rumahnya ke Pantai Panjang sekitar 2 Kilometer.
Semester
akhir bukannya nyelesaiin CEKERIPCI malah sibuk cari monster pokemon. Seperti
di rilis oleh news okezone.com Fenomena juga terjadi di Jakarta di salah satu
kampus Mahasiswa
lainnya dari Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), AA mengaku Taman Lingkar Perpus
sudah beberapa pekan terakhir menjadi spot yang ramai dikunjungi mahasiswa di
waktu senggang. Jika sedang tidak ada kuliah ditambah saat ini sedang musim
liburan pergantian semester, membuat mahasiswa ke kampus salah satunya bermain
Pokemon Go.
Walah, kan
kasihan kakak-kakak abang-abang semester akhir yang mau nyelesain CEKERIPCI
atau lagi revisi jadi keganggu, jangan sampai tergoda download gamenya. Yang
semester akhir yang lagi CEKERIPCI atau revisian alangkah nyamannya kita
selesaikan dulu CEKERIPCI nya. Namun ada baiknya jika Pokemon GO! Juga baik
untuk mengobati pusing karena CEKERIPCI.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar